IPPELMAS Banda Aceh Sukses Menyelenggarakan Kegiatan Refleksi 13 Tahun Smong Aceh
Selasa, 26 Desember 2017
 |
| Foto : IPPELMAS Banda Aceh |
“Kegiatan ini, selain bertujuan untuk mendukung gerakan pemuda peduli bencana dan titik balik Aceh setelah 13 tahun smong juga untuk menambah silaturrahmi keakraban antara sesama Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Simeulue pasca dualisme kepengurusan IPPELMAS Banda Aceh, tutur Rejeki Metuhadi selaku Pj. IPPELMAS Banda Aceh yang baru terpilih setelah musyawarah paguyuban-paguyuban kecamatan kemaren.
“Pada kegiatan ini seluruh paguyuban kecamatan turut berhadir, yang walaupun hanya perwakilan mengingat kapasitas ruangan kita yang kurang memadai”, namun inilah wajah IPPELMAS Banda Aceh yang sesungguhnya bahwa tidak terlalu penting seberapa besar acara yang kita buat tapi justru seberapa manfaatnya untuk terus kita lakukan, Tambah Metuhadi.
Dalam kegiatan mengenang peristiwa linon dan smong Aceh ini diisi dengan acara yasinan, pemutaran video dokumenter kejadian smong serta tausyiah yang diisi oleh Drs. Saifuddin Samin yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Simeulue yang ada di Banda Aceh.
Dalam penyampaiannya Drs. Saifuddin Samin mengingatkan kepada Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Simeulue agar kejadian yang Maha Dahsyat tersebut menjadi pembelajaran yang berharga untuk kita dan beliau juga mengingatkan supaya Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Simeulue terus membangun karakter pribadi yang disiplin dalam segala bentuk aktivitasnya demi membangun daerahnya suatu saat nanti. Terakhir beliau mengingatkan bahwa pentingnya berorganisasi dan memulai dari tingkat yang paling kecil hingga tingakatan yang sebesar-besarnya.
Baca Juga : Drs. Saifuddin Samin: Wacana Untuk Melebur Paguyuban-Paguyuban Ini Merupakan Sebuah Pemikiran Yang Mundur
“Perlu diketahui bahwa IPPELMAS Banda Aceh merupakan organisasi Pemuda Pelajar Mahasiswa daerah yang berdiri sendiri dan tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun agar eksistensinya sebagai oragnisasi Mahasiswa mampu memberikan manfaat terutama dikalangan Pemuda Pelajar Mahasiswa yang ada di Banda Aceh”, tutup Rejeki Metuhadi.
