Salur menjadi saksi sejarah berderainya tawa dan airmataku

Salur menjadi saksi sejarah berderainya tawa dan airmataku

Jika Suatu hari nanti ada orang yang bertanya padaku dimana kampung halamanku. Maka dengan bangga aku akan bercerita kepadanya yang bertanya, tentang kampung halamanku Salur
amon mawi
Foto: Anak Salur
Kampung yang menjadi saksi merahnya darah ibuku pada ranjang kelahiran..
Kampung yang menjadi saksi sejarah berderainya tawa dan airmata manusiaku ….
Kampung yang menjadi saksi betapa bersahajanya masa kanak-kanak dulu….
Kampung yang selalu terlihat Muda dalam usianya yang semakin tua…
amonmawi
Foto: Anak Salur (Tambatan Perahu Pantai Lasengalu Menuju P. Teupah, P. Sevlak dan P. Mincau)
Ya.. Kampung Halaman ku Salur, yang semakin elok nan indah untuk di kenang, dan akan semakin mengharu biru dengan kerukunan antar warganya yang rekat.

Kemarilah Sahabatku….Duduklah disampingku, dan simpanlah dulu gadget mu, akan saya ceritakan kepadamu ikhwal kampung halamanku Salur yang Indah tak terkira.
Amonmawi
Foto: Isin Latun (Ladang)
Kampungku ini diberi nama Salur dan terletak di Kecamatan Teupah Barat Kabupaten Simeulue yang sering dijuluki sebagai Bumi Lasengak Sibakudo Batu, ya mungkin julukan itu diberikan karena di Salur ada sejarah kearifan lokal diantaranya Lasengak "sang Manusia Raksasa" dan Sang Pencerah yang mulia "Teungku Syech Banurullah" atau sering disebut nenek Sibakudo yang datang membawa cahaya Islam di daerah itu, beliau bermakam di Salur.
Amonmawi
Foto: Anak Salur (Makam Syech Banurullah/Sibakudo Batu)
Kampung begitulah namanya, jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, tak ada kendaraan mewah tak ada rumah wahh, yang ada hanyalah sawah, lautan, sungai yang membentang dan di apik lereng pegunungan.
Amonmawi
Foto: Fara Aqila (Jembatan Tifeng yang Baru)
Biarpun di kampung, saya menikmatinya, alam yang masih segar walau kini mulai sedikit berubah seiring berubahnya jaman. Sawah yang hijau membawa setitik damai di jiwa, serta canda tawa anak-anak yang menambah kehangatan kampung, mereka bermain amat riang, sedikit menyentuh dihati saya, penuh bahagia dan pastinya cerita unik yang saya alami, pengalaman masa kecil yang layak ku kukenang menyeruak ingatan berlomba untuk dapat kembali melintas dari kedalaman memori yang nyaris tenggelam, menuju benderang permukaan hari ini, di mana aku berdiri memandangi gerak vertikal impuls saraf memori melawan gravitasi waktu. Masyarakat yang dibentengi jiwa gotong royong dan kerukunan tinggi menjadikan kampung ini lebih bernyawa.
Amonmawi
Foto: IPQAH (Pengajian Ipqah di Masjid Salur)
Amonmawi
Foto: IPQAH (Pengajian Ipqah di Masjid Salur)
Satu hal yang paling menarik perhatian saya adalah ketika melihat betapa hidupnya pengajian yang di gagas oleh putra-putri Salur yakni IPQAH. Di sini para pecinta Al-Qur'an di didik dan di bina, sehingga tidak heran bila kampung ini kerap meraih juara Umum di MTQ Kabupaten Simeulue.
Amonmawi
Foto: Ippemtab Banda Aceh di Lapangan Bola Kaki Pemuda Salur
Amonmawi
Foto: Ippemtab Banda Aceh di Lapangan Bola Kaki Pemuda Salur
Mengingatkan kembali kehidupan masa kecil, tentunya kita akan diingatkan dengan proses tumbuh kembangnya pribadi kita. Ada masa dimana kehidupan kita sekarang tidak lepas dari satu masa kehidupan terdahulu. Masa dimana kita berani berpijak mengambil sikap untuk menentukan kehidupan sekarang. Untuk itu sebuah kampung akan selalu diingat di satu masa kehidupan dengan segala keunikan dan kekhasannya.


Oleh : Al_has (Alal_Haso)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner

Iklan Bawah Artikel

Banner