Hangatnya Keakraban Anak Simeulue

Hangatnya Keakraban Anak Simeulue

Sore Sabtu, 11/11/2017 sekitar pukul 16.10 WIB saya lihat di beranda Facebook saya "Friendly Mach, IMAPCUT Banda Aceh vs IPPEMTEPSEL Banda Aceh di Lapangan Bola Limpuk".

Agaknya, ini adalah sebuah momen dimana kami anak-anak simeulue selalu berkumpul di perantauan, dalam Laga ini dua kesebelasan adalah Mahasiswa dari Kecamatan Simeulue Cut dan Kecamatan Teupah selatan.

Hangatnya Keakraban Anak Simeulue

Tak lama kemudian, handphone saya berdering, sms masuk dari Agus Simeulue Tengah "Maita manonton bola tei" dalam Bahasa Simeulue, artinya kawan saya dari Simeulue Tengah mengajak menonton Bola pada laga persahabatan tersebut, "dai (iya)" saya jawab.

Pada saat itu juga kami berangkat menuju ke lapangan. Tiba disana kami bertemu dengan kawan-kawan dari IMAPCUT di bawah komando Hasanul Amri (Sang Demisioner IMAPCUT) dan Heri Zukesa (Ketua Baru IMAPCUT) dan juga Kawan-kawan dari IPPEMTEPSEL Banda Aceh yang langsung di pandu oleh Kutar Maulana selaku sekretaris Umum IPPEMTEPSEL Banda Aceh. Tidak sekedar dua paguyuban tersebut ternyata di sana juga berhadir Isra Fu'addi (ketua IPPEMTAB Banda Aceh) dan Agus Muliadi (Ketua IMAPTA Banda Aceh) dan banyak lagi senior-senior yang turut berhadir.

Dalam Ajang Persahabatan tersebut saya dapati keramah tamahan kedua kesebelasan juga kawan-kawan yang dari kecamatan lain yang turut berhadir, mereka bermain dengan sangat sportif dan penuh keakraban bahkan yang berhadirpun mendapat kesempatan bermain ada dari Simeulue Timur, Teupah Barat dan juga simeulue Tengah.

Momen seperti ini sesungguhnya cukup untuk membantah bahasa "kotak-kotak" seperti yang tuduhkan oleh sebagian orang di luar sana. namun ketika kita masuk ke dalam sistem yang mereka bangun, coba perhatikan betapa eloknya persahabatan mereka. Tidak sekedar bermain bola tapi, disana juga terpupuk keakraban, nilai-nilai kepemimpinan, keterampilan dan juga manajemen organisasi transparan.

Maka Kemudian apabila ada anggapan yang menilai, Paguyuban Kecamatan itu memecah belah perkumpulan anak Simeulue, itu sangat keliru. Apalagi akhir-akhir ini ada rumor yang beredar bahwa ada yang ingin melebur paguyuban-paguyuban ini karena dianggap mengkotak-kotakkan Anak Simeulue, sebenarnya apa yang mereka inginkan?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Banner

Iklan Bawah Artikel

Banner