Permainan Catur: Ada Contoh Teladan yang Bisa Kita Pelajari dari Pion
Selasa, 27 Maret 2018
Ilustrasi | Foto: Amonmawi |
Ditambah lagi, catur memang permainan yang menguji kecerdasan otak. Catur moderen sudah diakui oleh masyarakat dunia dan dijadikan olahraga resmi yang dipertandingkan secara profesional.
Macam jenis bidak-bidak catur? Ada raja, ratu, gajah, kuda, benteng, dan pion. Konon, permainan catur bermula dari India, sehingga jenis-jenis bidak yang ada dalam permainan ini sesungguhnya mencerminkan jenis-jenis prajurit di militer kerajaan India abad pertengahan, seperti pasukan infantri, ksatria berkuda, pengendara gajah, dan lain sebagainya. Ketika catur sampai ke Eropa pun, permainan ini diakui sebagai sarana untuk belajar strategi militer tanpa harus benar-benar melakukan perang, serta menjadi mainan populer bagi raja dan bangsawan.
Beberapa orang menyukai benteng, karena langkahnya yang lurus, sebagian lagi ada yang suka gajah, karena lebih suka berjalan diagonal. Kuda pun jadi favorit karena bisa secara unik bergerak membentuk huruf “L” dan bisa melompati bidak lain, bahkan ratu saja tidak bisa melakukan itu.
Tapi di antara keunikan bidak-bidak itu, adakah di antara kamu yang menyukai bidak pion? Mungkin tidak banyak, karena pion adalah bidak paling lemah. Ia hanya bisa bergerak selangkah (kecuali jika di daerahnya sendiri, ia bisa langsung bergerak dua langkah). Ia tidak bisa mundur, ia hanya bisa berjalan lurus, tapi anehnya ia hanya bisa “memakan” musuh secara diagonal. Sangat tidak menguntungkan bukan?
Tapi meski memiliki kelemahan semacam itu, pion menyimpan kelebihan tersendiri yang tidak banyak diperhitungkan orang. Misalnya, jumlah pion jauh lebih banyak daripada bidak lainnya, dan dengan bekerjasama, pion bisa membentuk formasi yang cukup mematikan bagi lawan. Bahkan, tanpa kita sadari, ada banyak sekali filosofi dan teladan hidup yang bisa kita pelajari dari tingkah-laku pion. Apa saja? Simak penuturan berikut ini:
Macam jenis bidak-bidak catur? Ada raja, ratu, gajah, kuda, benteng, dan pion. Konon, permainan catur bermula dari India, sehingga jenis-jenis bidak yang ada dalam permainan ini sesungguhnya mencerminkan jenis-jenis prajurit di militer kerajaan India abad pertengahan, seperti pasukan infantri, ksatria berkuda, pengendara gajah, dan lain sebagainya. Ketika catur sampai ke Eropa pun, permainan ini diakui sebagai sarana untuk belajar strategi militer tanpa harus benar-benar melakukan perang, serta menjadi mainan populer bagi raja dan bangsawan.
Beberapa orang menyukai benteng, karena langkahnya yang lurus, sebagian lagi ada yang suka gajah, karena lebih suka berjalan diagonal. Kuda pun jadi favorit karena bisa secara unik bergerak membentuk huruf “L” dan bisa melompati bidak lain, bahkan ratu saja tidak bisa melakukan itu.
Tapi di antara keunikan bidak-bidak itu, adakah di antara kamu yang menyukai bidak pion? Mungkin tidak banyak, karena pion adalah bidak paling lemah. Ia hanya bisa bergerak selangkah (kecuali jika di daerahnya sendiri, ia bisa langsung bergerak dua langkah). Ia tidak bisa mundur, ia hanya bisa berjalan lurus, tapi anehnya ia hanya bisa “memakan” musuh secara diagonal. Sangat tidak menguntungkan bukan?
Tapi meski memiliki kelemahan semacam itu, pion menyimpan kelebihan tersendiri yang tidak banyak diperhitungkan orang. Misalnya, jumlah pion jauh lebih banyak daripada bidak lainnya, dan dengan bekerjasama, pion bisa membentuk formasi yang cukup mematikan bagi lawan. Bahkan, tanpa kita sadari, ada banyak sekali filosofi dan teladan hidup yang bisa kita pelajari dari tingkah-laku pion. Apa saja? Simak penuturan berikut ini:
Pion sadar bahwa dirinya tidak sekuat bidak lain. Namun, ia pun sadar bahwa jumlahnya paling banyak. Sehingga ia pun harus bekerjasama jika ingin menjadi kuat. Bersatu pion teguh, bercerai pion runtuh.
Pernahkah kamu melihat seorang pemain catur profesional membuat formasi piramida ataupun zig-zag dengan menggunakan pionnya? Seperti yang kamu tahu, pion hanya bisa membunuh musuhnya secara diagonal dan satu langkah saja. Maka, dengan membentuk formasi piramida, atau zig-zag, atau membentang diagonal seperti tangga, pion menjadi sulit untuk dikalahkan. Ya bayangkan saja, jika musuh membunuh sebuah pion, maka di belakang pion tersebut ada pion lagi yang siap membalaskan dendam temannnya!
Strategi ini lumayan efektif untuk membuat lawan mati kutu dan tidak bisa menembus pertahanan kita, lantas memberi waktu bagi bidak lain untuk melancarkan serangan balik pada musuh.
Dari sini saja kita sudah belajar arti penting dari kerja sama dan gotong-royong. Tidak sepantasnya kita merasa lemah dan tidak berdaya, lantas tidak percaya diri untuk membuat perubahan. Nyatanya pion yang sekecil itu bisa membuat musuh kagok untuk menyerang!!
Pion adalah prajurit paling setia. Ia ada di garis depan saat permainan dimulai. Ia membentuk garis pertahanan kerajaan. Ia bahkan melindungi raja dari serangan langsung.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana jadinya bila kita bermain catur tanpa sebaris pion yang kokoh. Saat permainan dimulai, pion ada di garis depan melindungi seluruh bidak kerajaan yang lain. Raja sebagai bidak penentu kemenangan dan kekalahan perang pun, dilindungi secara langsung oleh pagar betis pion. Sementara bidak lain butuh waktu untuk mengatur serangan, pion sudah bisa lebih dulu maju ke garis depan pertempuran.
Pesan moralnya? Jangan merasa kerdil ataupun mengkerdilkan orang lain. Kadang seseorang atau sesuatu yang terlihat remeh dan kecil justru paling tekun dalam memberi kontribusi sesuai dengan kapasitasnya.
Hanya karena kekuatannya yang terbatas, pion dianggap tidak terlalu berharga, sehingga sering “dikorbankan.” Namun, pengorbanannya tidak akan pernah sia-sia.
Mengumpan dan mengorbankan bidak adalah teknik biasa dalam permainan catur. Seorang Grandmaster handal tahu tidak hanya bagaimana cara mengalahkan bidak musuh, tapi juga mengorbankan bidaknya sendiri demi mengalahkan bidak musuh yang lebih kuat. Bayangkan saja, suatu hari seorang (atau sebuah) pion kecil nekat dimajukan ke daerah musuh. Gugurlah sang pion dibantai ratu. Tapi ternyata itu jebakan! Karena tepat di belakang pion tersebut, ada temannya, si kuda yang menerjang ratu musuh demi membalaskan dendam temannya. Pengorbanan pion tidak akan sia-sia, berkat dia, ratu musuh bisa dikalahkan.
Pernahkah kamu melihat banyaknya orang di sekitarmu, yang sering kamu remehkan, padahal mereka berkorban demi apa yang mereka cintai?
Pion bisa saja dicemooh karena lemah dan lambat. Tapi dialah prajurit pemberani yang tidak pernah mundur. Ia akan terus maju menghadang musuh, sebanyak dan sekuat apapun musuhnya.
Ia suka bergotong-royong, ia setia, ia rela berkorban, dan kini ia juga pemberani. Hanya pionlah yang tidak pernah mundur dari tempat dia berdiri. Ia hanya bisa maju, meski hanya selangkah demi selangkah. Bidak lain yang lebih kuat masih suka mundur jika sudah dikepung musuh. Tapi tidak demikian untuk pion. Meski berjalan lambat dan lemah, ia tidak akan mundur. Pilihan hidupnya hanyalah mengalahkan musuh atau mati.
Terakhir, yang paling heroik, pion memang sering diremehkan karena menjadi bidak paling lemah. Tapi dialah satu-satunya bidak yang jika berhasil mencapai ujung papan, bisa berubah menjadi apapun.
Kita tahu bahwa pion bisa berubah menjadi bidak apapun jika mencapai ujung papan, alias garis paling awal dari kubu musuh. Mutlak hanya pion yang bisa melakukan ini. Cukup pantas jika dipikir-pikir, karena dengan kecilnya langkah yang bisa ia ambil dan rentannya sebuah pion untuk dikalahkan musuh, pion pantas untuk mendapat imbalan bertransformasi menjadi bidak paling tangguh di dunia catur: ratu. Bisa dibayangkan betapa sabar dan telatennya pion yang bisa berubah menjadi ratu. Ia bersabar maju ke daerah musuh, terancam hidupnya dan berjalan dengan sangat lambat. Sekilas terlihat sangat tidak mungkin sekali untuk sang pion mencapai cita-citanya, tapi saat sampai? Ia bisa menjadi kuat dan tak terkalahkan.
Bagaimana denganmu? Pernahkah kamu merasa kerdil dan tidak berdaya melawan dunia? Pernahkah kamu diremehkan dan ditertawakan oleh banyak orang? Ya sudah, jangan dengarkan apa kata orang. Teruslah melangkah dengan sabar, selangkah demi selangkah, jangan pernah mundur, niscaya saat kamu mencapai tujuanmu, kamu akan bisa menjadi apapun yang kamu mau.
(ISIGOOD.COM)